Site hosted by Angelfire.com: Build your free website today!

| home | Adenium | Aglaonema | Anthurium | Begonia | Drosera | Kantung Semar |


Aglaonema, Si Manis Yang Meroket

Aglaonema adalah merupakan salah satu jenis tanaman hias yang belakangan ini paling banyak diminati oleh para hobies, harganya pun makin meroket mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah. Kalau jenis tanaman hias lainnya dihargai karena keindahan bunganya, namun aglaonema dihargai karena keindahan dan jumlah daunnya.
Aglaonema hidupnya tersebar diberbagai negara di Asia Tenggara seperti Thailand, Malaysia dan Indonesia. Tak heran jika para kolektor rela mengeluarkan uangnya jutaan rupiah bahkan senjaga ke luar negeri demi mencari aglaonema hingga ke negeri gajah putih (Thailand red). Lalu diperbanyak dengan cara kultur jaringan, anakan, stek batang, biji, pencangkokan dan vegetaif lainnya sehingga bisa menghasilkan tanaman aglaonema beraneka warna seperti merah, pink atau kuning.
Selain cantik dan manis, sangat cocok sebagai penghias teras, aglaonema juga sangat manis ditaruh diatas meja sebagai pelengkap. Banyak orang yang meyakini tanaman ini pembawa keberuntungan. Sebagian bagian penggiat tanaman hias percaya, semakin jelas goresan dan warna yang muncul semakin mendatangkan keberungtungan bagi pemiliknya. Ini juga sesuai dengan namanya, aglaonema,”yang dalam bahasa artinyaYunani berarti pembawa energi dan keuntungan. Berbagai kelebihan dan prospek aglaonema tersebut yang mendorong Agus dan kawan-kawan (dkk) mengembangkan berbagai jenis aglaonema di Kaliurang KM 22 Yogyakarta. Di lahan di lahan sewaan seluas kurang lebih 1 hektar. Agus membudidayakan dan mengembangkan berbagai jenis aglaonema sekitar belasan jenis aglonema antara lain Pride of Sumatera, butterfly, rotumdum, balangkong, siam auroro dan beberapa jenis aglonema lokal. Aglonema Pride of Sumatera
Pride of Sumatera merupakan tanaman asli aglonema Sumatera yang diambil dari hutan disilang dengan Aglonema merah sehingga menghasilkan Aglonema Pride of Sumatera yang daunnya berwarna merah. Jenis bunga aglonema ini sangat berbeda dengan jenis tanaman hias lainnya kalau biasanya tanaman dihargai karena keindahan bunganya, namun khusus tanaman Aglonema, sangat tergantung dari berapa jumlah daunnya karena tanaman ini tak memiliki bunga.kalau dijualnya dihitung jumlah daunnya, bisa dijual antara Rp 17 ribu hingga Rp 20 ribu perdaun tergantung dari keindahan daunnya. Jadi dalam satu pot biasa dijual Rp 100 ribu hingga Rp 200 ribu bahkan jutaan rupiah,kata Agus.
Mahalnya aglonema selain karena keindahan daun yang dimiliki, juga karena butuh perawatan yang ekstra untuk menumbuhkannya. “Kalau hanya dinikmati saja, daunnya agak lambat tumbuh tapi kalau kita bisa merawat dengan baik maka bisa menghasilkan daun yang berwarna merah dan cukup indah,tutur Agus.
Tips merawat dan memelihara Aglonema yaitu, pertama kita harus mencintai atau menyukai tanaman itu dengan sepenuh hati. Kalau kita datang, pertama kita harus suka dengan sepenuh hati dulu ama tanamannya, karena kalau hanya dilihat lantas tidak dirawat kan percuma,tandasnya. Kemudian drainase atau tempat keluarnya airnya dimedia harus diatur lanjut Agus agar akar tanaman tidak busuk, karena kalau air tidak keluar satu minggu saja, pasti akar akan busuk sehingga bisa menggangu prioses pertumbuhan tanaman. Sedangkan untuk menjaga keindahan tanaman, maka sebaiknya daunnya satu minggu sekali dilap dengan menggunakan kain yang halus biar debu nggak menempel didaun, atau bisa juga dengan air segar. Dijamin daunnya makin indah dan mengkilap. Penyiraman dilakukan satu kali dalam satu hari bisa sore juga bisa pagi hari. Pupuk tanaman bisa menggunakan jenis pupuk organik (kotoran kelinci), sedangkan pupuk kimia menggunakan pupuk urea. Namun Agus menyarankan yang paling bagus untuk mendukung pertumbuhan tanaman adalah menggunakan pupuk kandang.
Aglonema yang dimiliki agus ada dijual Rp 15 ribu hingga Rp 20 ribu pertanaman. Namun khusus untuk jenis aglonema Pride of Sumatera yang daunnya berwarna merah merupakan jenis tanaman aglonema yang paling mahal dijual berkisar antara Rp 250 ribu hingga Rp 500 ribu pertanaman bahkan bisa sampai jutaan rupiah tergantung dari kualitas dan jumlah daunnya. Untuk pengembangan aglonema agar lebih variatif sebaiknya disilang, cara menyilangnya serbuk sari Aglonema butterflay yang terdapat pada dikawinkan atau disilang dengan serbuk sari Aglonema Pride of Sumatera. “Paling sekitar satu minggu kemudian udah kelihatan biji,kata Agus.
Diantara berbagai jenis tanaman yang dikembangkan Agus dkk, yang paling banyak diminati konsumen adalah Aglaonema, Anthurium dan jenis tanaman khas gurun yakni euporbia dan adenium. Harga tanaman euporbia dan adenium antara Rp 25 ribu hingga ratusan ribu rupiah. Sedangkan tanaman jenis Aglaonema dan anthurium harganya bisa mencapai 5 hingga 10 jutaan pertanaman.
Selama ini Agus dkk, hanya menjual untuk konsumen lokal atau terbatas pada wilayah pulau jawa saja, mengingat tingkat kerusakan tanaman jika di ekspor atau dikirim keluar Jawa cukup tinggi, sehingga bisa merugikan Agus, apalagi kalau jenis bunga yang dipesan harganya cukup tinggi.“Kalau diekspor belum ada, kebanyakan konsumen datang sendiri kesini, jika tidak ada disini, kita carikan diluar kebetulan kami memiliki beberapa cabang yaitu ada di Kota Yogya ada juga di Kaliurang. Kami hingga saat ini belum berani mengirim keluar pulau Jawa, soalnya kesulitanya ditransportasi, juga takut terjadi kecelakaan, patah atau rusak, entar lebih banyak ruginya, apalagi tanaman yang harganya mahal. Jadi disini kebanyakan konsumen datang sendiri, kami pasang Iklan,jelasnya.
Agus dkk mengembangkan berbagai jenis tanaman bunga-bunga dan berbagai jenis tanaman hias lainya dengan menggunakan lahan sewaan sekitar kurang lebih 1 hektar. Dengan memperkerjakan tujuh orang yang kesemuanya masih berstatus single. Fasilitas yang dimiliki yakni 4 buah rumah tanaman yang kesemuanya menggunakan bambu dan kayu balok beratapkan seng plastik.
Ditanya soal suka dukanya mengelola tanaman hias. Agus menuturkan, kalau musim kemarau tanaman seperti sekarang ini yang penting asal ada air sudah bisa tumbuh bagus. Namun kalau musim hujan takutnya tanaman akan kena busuk daun dan akar. ”tapi yang paling ditakuti dalah busuk akar karena tidak dapat melihat secara langsung, tapi ternyatanya akar tanaman sudah rusak bahkan sudah gosong. “jadi agak susah dikontrol, beda kalau penyakit ada didaun itu kelihatan, jadi gampang kita indetifikasi jenis penyakitnya,mungkin tanaman ini kena jamur, hama sehingga memudahkan juga mengatasinya paling kita semprot pake inteksiksida atau fungisida,jelasnya.
Cara mengontrolnya, kalau kena daunnya kena hama laba-laba daunnya tidak busuk tapi tampak gosong dan berwarna kecoklatan, tapi kalau kena inteksiksida udah bisa diobatin sehingga terpaksa daunnya dipotong. Tips merawat tanaman dimusim hujan dan musim kemarau Kalau musim hujan, media harus kering atau tidak boleh terlalu tergenang air, sehingga kalau musim hujan sudah berlangsung sekitar satu bulan, media tanaman harus diganti secara total agar tanaman tidak terkena jamur, tapi media tanah yang menempel disekitar perakaran tanaman dibiarkan saja agar tidak merusak perakaran. Terus perawatan tanaman dimusim kemarau yang paling penting tanaman harus disiram air secara teratur pagi dan sore hari.
Tanaman yang menggunakan rumah-rumah atau para-para ádalah jenis tanaman aglaonema, anthorium yang tidak tahan terhadap sinar matahari langsung. Kalau aglaonema satu hari saja kena matahari langsung maka daunnya akan cepat berubah warna yaitu langsung gosong. Sedangkan jenis tanaman hias yang lain seperti euporbia dan adenium (Kamboja Jepang), itu termasuk jenis tanaman yang tahan panas karena dia tanaman asli gurun pasir sehingga tidak ada perlu ditaruh ditempat naungan. (Marwan Azis)


                    			Next   				Gallery